0 items / $0.00
julezforjapan

Amalan Ringan Berpahala Besar yang Bisa Dilakukan Setiap Hari

Amalan Ringan Berpahala Besar yang Bisa Dilakukan Setiap Hari

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bahwa tersedia dua kalimat yang enteng diamalkan oleh lisan tapi berat dalam timbangan. Dua kalimat tersebut yakni, 'Subhanallah wa bi hamdih', dan 'Subhanallahil 'azhim terhitung terlampau dicintai oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:

"Ada dua kalimat, yang enteng di lisan tapi berat dalam timbangan dan dicintai oleh ar-Rahman, ' Subhanallah wa bi hamdih (Mahasuci Allah dan Segala puji hanya bagiNya)', dan 'Subhanallahil 'azhim (Mahasuci Allah yang Mahaagung)."

Dikutip dari Kitab Riyadhus Shalihin Imam an-Nawawi, derajat hadits ini Hadits Mutttafaq 'alaihi. Selain dua kalimat tersebut, tersedia sejumlah amalan enteng tapi mempunyai pahala besar https://sedekahlagi.com/ .

Berikut beberapa amalan enteng berpahala besar:
1. Mendengarkan Adzan
Amalan enteng berpahala besar yang pertama ialah mendengarkan adzan. Dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa mendengar panggilan adzan lantas ia berdoa, 'Ya Allah Tuhan panggilan yang prima (panggilah Tauhid) dan sholat yang didirikan, berilah kepada Muhammad kemuliaan dan keutamaan dan berilah untuknya tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau janjikan kepadanya. 'Akan memperoleh syafaatku kelak terhadap hari Kiamat." (HR. Bukhari).

2. Mengamini Imam Waktu Sholat
Mengamini imam sementara sholat jadi amalan enteng berpahal besar yang dapat kami lakukan. Sebagaimana Abu Hurairah r.a. bicara bahwa Rasulullah saw bersabda, "Apabila imam beramin maka beraminlah pula karena barangsiapa yang aminnya sesuai dengan aminnya para malaikat maka sudah dihapuskan dosanya yang sudah lalu. Ibnu Syihab berkata, 'Rasulullah saw mengucapkan Aamiin."

Dalam perihal menirukan aamiin-nya imam ini Rasulullah saw bersabda,

"Apabila imam membaca, Ghairilmagdhuubi'alayhim waladdhallin' (Bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (Nasrani)). Maka ucapkanlah, 'Aamiin' karena seandainya ucapan aamiinnya sesuai dengan ucapan aamiin para malaikat maka sudah diampuni dosa-dosanya yang sudah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim) https://qurbannusantara.com/ .

3. Mengucapkan "Rabbana Lakal Hamdu' dalam Sholat
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Apabila imam membaca 'Sami'allahuliman hamidah' (Allah mendengar orang yang memujinya) maka ucapkanlah, 'Rabbana lakal hamdu' (Ya Allah, ya Tuhan kami, hanya untukmu segala pujian) karena barangsiapa yang ucapannya sesuai dengan ucapan para malaikat maka sudah dihapuskan dosanya yang sudah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Membaca Basmallah Sebelum Beraktivitas
Dalam buku "200 Amal Saleh Berpahala Dahsyat" oleh Abdillah F.Hasan menyebutkan basmallah 'Bismillahirrahmaanirrahiim' yang artinya menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari mengucapkan bismillah merupakan sesuatu yang dianjurkan, sebagaimana sabda Rasulullah Saw, "Setiap amalan yang terkandung kepentingan di dalamnya jikalau tidak di mulai dengan (menyebut) nama Allah maka terputus (keberkahannya)." (HR. Abu Daud dan Nasa'i).

5. Tidur dalam Keadaan Suci
Tidur dalam keadaan suci jadi amalan enteng berpahala besar yang enteng dilakukan. Dalam Islam tidur merupakan kenikmatan besar yang diberikan Allah ke ciptaan-Nya agar disunnahkan untuk mensucikan diri sebelum akan tidur.

Allah Swt berfirman:

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦ مَنَامُكُم بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱبْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِۦٓ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

Artinya: "Dan di pada tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di sementara malam dan siang hari dan usahamu mencari beberapa dari karunia-Nya. Sesungguhnya terhadap yang demikianlah itu terlampau terkandung tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan." (QS. Ar-Rum: 23).

Dalam ayat lain dikatakan, tidur bukan sekadar kebiasaan biasa tapi jadi bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

وَمِن رَّحْمَتِهِۦ جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا۟ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: "Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat terhadap malam itu dan agar kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya." (QS. Al-Qashash: 73).

6. Sujud Syukur
Sujud syukur ditunaikan secara spontan sementara mendapat kabar gembira atau menyenangkan. Saat mendenfar kabar yang menyenangkan, Rasulullah Saw menyungkur bersujud untuk bersyukur kepada Allah.

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf ra., ia bicara "Rasulullah Saw dulu keluar (bepergian) lantas beliau menuju shadafah (semacam kemah). Beliau masuk dan menghadap kiblat, kemudian bersujud dengan sujud lama, agar saya mengira Allah sudah mencabut nyawa beliau. Aku mendekati beliau, lantas duduk. Beliau mengangkat kepalanya dan bertanya, 'Siapa ini?' Aku menjawab 'Abdurrahman'. Beliau menanyakan lagi, 'Mengapa engkau?' Aku menjawab, 'Ya Rasulullah engkau bersujud dengan suatu sujud yang saya kuatir Allah sudah mencabut nyawa engkau.' Beliau menjawab, 'Sesungguhnya Jibril sudah berkunjung kepadaku dan berikan kabar gembira kepadaku. Katanya sesunguhnya Allah berfirman, 'Barangsiapa bershalawat kepadamu, Aku dapat menambahkan shalawat kepadanya. Dan barangsiapa yang mengucapkan salam kepadamu, Aku pun menambahkan salam kepadanya.' Maka saya bersujud bersykur kepada Allah." (HR. Ahmad).

7. Istiqamah dalam Beribadah
Amalan enteng berpahala besar yang paling akhir ialah istiqamah. Istiqamah adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhkan larangan-Nya secara berkesinambungan.

Rasulullah Saw bersabda, "Laksanakan amalan semampu kalian. Sesungguhnya Allah tidak bosan sampai kalian (sendiri) yang bosan. Sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang kontinu (berkesinambungan) walaupun sedikit." (HR. Abu Daud).

Dalam riwayat lain dikatakan mengenai amalan enteng berpahala besar yakni, "Beramallah dengan benar dan bersungguh-sungguh. Ketahuilah bahwa sesungguhnya seorang dari kalian tidak dapat masuk surga karena amalannya. Mereka bertanya, "Apakah engkau juga, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Tidak terhitung aku, jikalau Allah memberiku rahmat-Nya. Ketahuilah bahwa amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus-menerus walaupun itu sedikit," (HR. Muslim).